Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sido Makmur yang berada di Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kudus, mampu bersaing di tingkat nasional. Lembaga ini memiliki prestasi yang tidak bisa dihitung dari pengelola, tenaga pendidik, hingga anak didik.

Pengelola POS PAUD Sido Makmur, Siti Rohmatun mengatakan, di lembaga yang dipimpinnya memiliki prestasi yang sangat banyak. Bahkan, tidak hanya di tingkat kabupaten atau provinsi saja.

“Kami memiliki prestasi yang sangat banyak, hingga tingkat nasional. Baik oleh tenaga pendidiknya maupun oleh anak didik kerap mendapatkan penghargaan dalam perlombaan yang digelar,” ucapnya.

Diantara kejuaraan yang didapatkan, yakni Juara I GTK Berprestasi tingkat Kabupaten Kudus pada 2016 dan 2017. Kemudian, Juara II GTK Berprestasi tingkat Kabupaten Kudus pada 2019.

Selanjutnya, Juara III Lomba Guru Kreatif dan Inovastif yang diselenggarakan di Malang, Jawa Timur merupakan ajang tingkat nasional. Lalu, untuk tenaga pendidiknya masuk ke dalam finalis 10 besar kejuaraan alat peraga edukatif, inovasi dan kreatif di Jawa Timur. Kemudian juga meraih prestasi mendongeng tingkat kecamatan dan harapan di tingkat kabupaten.

Sedangkan untuk anak didiknya, kerap mendapatkan juara di tingkat kecamatan dan kabupaten. Seperti menempel geometri, mewarnai dan sebagainya.

“Meskipun lembaga pendidikan kami berada di desa, tapi tidak kalah dengan lembaga lainnya yang terletak di kota. Dengan dibuktikan pada 2021 kami masuk menjadi salah satu sekolah penggerak, dari tujuh sekolah penggerak se-Kabupaten Kudus,” tuturnya.

Pembelajaran di POS PAUD Sido Makmur sendiri, sudah menggunakan metode sentra dengan berpusat pada anak menggunakan loose part sejak 2018. Ketika pembelajaran tersebut belum begitu marak-maraknya.

“Kami juga mencanangkan pelajar Pancasila. Yakni memberikan pembelajaran secara menyeluruh kepada anak didik. Jadi bukan hanya belajar untuk mencari anak yang menonjol, kreatif dan inovatif saja. Tetapi keseluruhan, termasuk budi pekerti anak,” jelasnya.

Anak sendiri, lanjutnya, sejak usia dini memang harus dibiasakan untuk belajar sopan santun, menghargai orang lain dan sebagainya. Menurutnya, permasalahan bisa membaca dan menulis hanya dijadikan sebagai motivasi di POS PAUD Sido Makmur.

“Dengan adanya pembelajaran loose part dan steam, mampu meningkatkan daya baca atau literasi mereka sendiri, walaupun kami tidak menekankan. Tapi, mereka setiap hari melihat atau bermain menggunakan bahan-bahan seadanya yang ada di lingkungan sekolah kami,” pungkasnya.

Lembaga pendidikan yang sudah berdiri sejak 2010 lalu dari rintisan PKK ini, untuk menumbuhkan karakter anak didik dengan memberikan contoh dari tenaga pendidik. Seperti cara berpakaian guru, bagaimana ketika guru menyapa anak didik, dan sebagainya.

“Tujuan kami menjadikan anak-anak yang berkarakter, cinta lingkungan dan pelajar Pancasila. Selain itu, saat ini kami juga menggunakan kurikulum merdeka,” pungkasnya. (sam/fat)

Categories:

Tags:

Bagikan ke Media Sosial